Nah, biasanya proses inseminasi buatan tersebut berlangsung cukup singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear saja. Dalam waktu kurang lebih dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek melalui tes kehamilan. Bila gagal, prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil. Umumnya maksimum hanya diperkenankan 3-6 kali saja..
Dan untuk meningkatkan peluang keberhasilan–seperti halnya pada proses bayi tabung–calon ibu yang akan menjalani inseminasi buatan dirangsang kesuburannya menggunakan bantuan beberapa hormon dan obat-obatan.
Pemberian rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup.
Sedangkan program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses dimana ovarium biasanya distimulasi untuk memproduksi banyak telur yang kemudian diekstrasi dari rahim melalui penyedotan. Prosedur ini harus lewat bius total, tetapi tanpa memasukkan tabung ventilasi mekanis melalui tenggorokan Anda.
Sel telur dan sperma lalu diletakkan di suatu cawan untuk membiarkan pembuahan terjadi, dan diinkubasi selama 3-5 hari. Beberapa dari embryo yang dihasilkan lalu diletakkan di dalam kateter dan disimpan di dalam rahim bersama embryo beku yang tersisa.
IVF biasanya dilakukan antara lain oleh perempuan dengan tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi yang lanjut, pria dengan jumlah sperma yang rendah, atau ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Kromosom embryo tersebut juga bisa dievaluasi melalui prosedur terpisah yang disebut Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) untuk menilai apakah sebuah embryo memiliki ketidaknormalan genetik seperti Down’s Syndrome. Meskipun program bayi tabung ini biayanya cukup mahal, teknologi yang digunakan kini makin memperbesar kemungkinan keberhasilannya.
Nah begitulah cerita proses bayi tabung.
Tag :